Minggu, 08 Januari 2012

Cara Resume Download Mediafire karena Koneksi Terputus

Cara resume lewat Mediafire karena koneksi terputus



Apakah kalian pernah mengalami Kegalan dalam mendownload lewat mediafire, terutama jika koneksi kalian terputus????
Jika "ya" Silahkan baca lebih lanjut,
Jika "Tidak" Lebih baik jangan diteruskan membacanya.

Sayang disayangkan bukan kalau koneksi kita tiba-tiba terputus, dan tidak meresume lagi, dan harus mendownload dari awal, jangan khawatir kami punya solusinya....
Trik dibawah ini hanya khusus pengguna IDM & trik ini hanya pernah dicoba lewat Mediafire & Enterupload dan belum pernah dicoba tuk filehosting yang lain. Sebelum memberitahu trik ini terlebih dahulu kami mohon maaf atas kurang lebihnya trik ini.


1. Pastikan cookies dan cache dihapus terlebih dahulu, untuk info menghapus cookis dan cache silahkan klik disini.  gambar dibawah ini adalah file yang tidak bisa di-resume lagi.


2. Apabila Terjadi demikian adalah klik kanan lalu pilih properties pada file yang ingin di-resume, lihat gambar dibawah ini.
3. Setelah itu pilih link yang ada pada gambar di bawah ini.

4. Kemudian kalian akan dibawa ke situs tempat kalian medownload filenya.
5. Lalu Klik kanan pada link downloadnya kemuadian klik copy link Location.




6. Setelah di klik link copy location lalu kembali ke IDM. lalu HAPUS link yang ada pada menu address kemudian paste kan, lhat gambar berikut


7. Silahkan resume kembali file download nya, dan sangat dipastikan file tersebut bisa di resume dan tidak perlu mendownload ulang dari awal.

Source : Ganool.com

Sekilas Tentang Manga

apa itu manga?

Manga itu sebuah istilah umum untuk menamai komik yang berasal dari Asia Timur,
(terutama) Jepang, Cina dan Korea.

Manga
Berasal dari Jepang.

Manhwa
Berasal dari Korea.

Manhua
Berasal dari Cina/Taiwan.



apa itu Genre?

Genre adalah kategori. [males panjang lebar]
jangan ditanya lagi gan, kategori itu apa ...

kalo agan sering dengar musik, pasti tau yang mana rock, dangdut koplo, pop, dll;
itu wujud kategori dalam karya musik. banyak, bukan cuma satu, beberapa malah
menggabungkannya.

Nah, genre untuk manga itu juga banyak. Pasti agan pada liat di tiap halaman
web manga atau pun anime series disini. supaya agan ngak salah
pilih, ane kasih tau.


Action
kategori ini berhubungan dengan pertempuran, kekerasan, kekacauan
dan serba gerak cepat.


Adult
kategori khusus orang dewasa. Yang mencakup didalamnya itu seperti adegan
kekerasan dan/atau seksual dan/atau ketelanjangan.


Adventure
mengkategorikan kisah perjalanan karakter dalam cerita. Biasanya kisah diatur
untuk menyelesaikan misi-misi.


Comedy
Lucu gan. Ngakak.


Drama
Mengkategorikan kisah kehidupan pada situasi dan kondisinya. Penuh emosional,
konflik batin.


Ecchi
Berbau seks. seperti pakaian minim, dan, ya apa lagi, telanjang-lah.
Vulgar namun tidak menunjukan hubungan seksual yang lebih. Maksudnya semi gan.


Fantasy
Terjadi di dunia antah berantah entah dimana-lah, tidak terbatas pada sihir,
dunia mimpi, atau pun dongeng.


Gender Bender
karakter yang bermain bertindak sebagai lawan jenis dengan cross-dressing,
atau mungkin operasi, mungkin juga dengan sihir, dll ...


Harem
satu laki-laki dikerubutin banyak perempuan.


Reverse Harem
satu perempuan dikerubutin banyak laki-laki.


Historical
Mengisahkan sejarah. Menceritakan di kala itu atau mungkin juga kisah flash-back.


Horror
Serem gan. Isinya ngagetin, ancaman, kehancuran, dll ..


Josei
Kisah asmara yang lebih realistis dan kurang ideal. Ditunjukan untuk
perempuan usia 18-30.


Matrial Arts
Semua yang berhubungan dengan seni bela diri (karate, judo, dll ..)


Mature
usia 17 kebawah DILARANG! Manga dalam genre ini jelas mengandung adegan
kekerasan, brutal, seksual dan/atau penggunaan bahasa yang lepas.


Mecha
Mesin, Robot, dll.


Mystery
Peristiwa aneh dan tidak jelas. Biasanya karakter yang bermain diatur untuk mengungkap
semua itu.


Psychological
Biasanya berkaitan dengan cara berpikir karakter. Abnormal lebih sering ditonjolkan.


Romance
kisah cinta. Ohh--cinta.


School Life
Alur cerita lebih sering terjadi di sekolah.


Sci-Fi
science fiction. Menceritakan dunia di mana teknologi atau ilmu pengetahuan beberapa
langkah lebih maju.


Seinen
Biasanya berhubungan dengan masalah dewasa. Ditunjukan untuk pria berusia 18-30.


Shoujo
Biasanya melibatkan percintaan dan pengembangan karakter. Ditunjukan untuk
perempuan berusia 10-18.


Shoujo Ai
Hubungan dekat antara wanita, dan tidak bertemakan dewasa.


Shounen
Biasanya melibatkan pertempuran dan/atau kekerasan. Terutama ditunjukan untuk
laki-laki berusia 10-18.


Shounen Ai
hubungan dekat antara laki-laki, dan tidak bertemakan dewasa.


Slice of Life
Kehidupan sehari-hari yang umumnya kita alami.


Smut
berbau seksual, namun tidak terlalu gamblang, atau terang-terangan.


Sport
Berhubungan dengan olahraga.

Supernatural
Melibatkan kekuatan yang tidak dapat dijelaskan/peristiwa yang menentang
hukum ilmu pengetahuan modern/fisika.

Suspense
memberikan tahapan atau alur cerita yang mengejutkan, sehingga pembaca akan
terus dibuat bertanya dan/atau menebak alur cerita berikutnya.


Tragedy
Berisi peristiwa besar. lebih kepada kerugian juga kemalangan.


Yaoi
Hubungan intim antara laki-laki. Maho gan.


Yuri
hubungan Intim antara perempuan.


Doujin atau Doujinshi
sebutan untuk manga yang dibuat oleh fans. biasanya untuk dibuat pelesetan,
mengarah ke genre ecchi, hentai, yaoi dan yuri.


Hentai
berfokus pada tindakan seksual. Hanya untuk orang dewasa.

Kodomo
Manga anak-anak untuk usia 6-11 tahun. Manga cenderung mengajarkan moral
dan perilaku yang baik dan benar.

Lolicon
karakter dalam manga yang memiliki hubungan dengan anak perempuan di bawah umur.


Shotacon
Karakter dalam manga yang memiliki hubungan dengan anak laki-laki di bawah umur.



Source : Ganool

9 Dewa Perang di Jepang

Masih ingat binatang-binatang buas dalam Serial Naruto yang mempunyai Chakra luar bisa? Ya, binatang-bintang tersebut diambil dari mitologi 9 dewa perang jepang yang terkenal. Dalam mitologi jepang 9 dewa perang tersebut digambarkan dalam bentuk binatang ghaib yang memiliki kekuatan maha dahsyat. Kekuatan diurutkan dari besarnya chakra. Chakra sendiri dapat diartikan sebagai stamina atau inner will. Yang terlemah ditandai dengan dengan ekor satu sedang yang terkuat ekor sembilan. Satu dewa dengan dewa yang lainnya tidak akur sehingga menimbulkan peperangan luar biasa. akibat peperangan ini Rakyat sangat menderita. Peperangan ini dikenal dengan nama "The Ancient war of 9 Gods". Di Jepang 9 dewa ini dinamakan Bijuu dan kabarnya roh-roh mereka disegel di 9 kuil di Jepang. Sampai sekarangpun Legenda ini masih kental dengan budaya jepang. Berikut ini adalah daftar Bijuu yang mengikuti perang kuno

 



1. Shukaku http://faktabukanopini.blogspot.com/
Shukaku adalah nama salah satu Bijuu yang berbentuk seekor rakun atau Tanuki dalam Bahasa Jepang. Dulunya Shukaku adalah seorang pendeta dari Nara yang berubah menjadi monster karena kekuatan Yamata no Orochi. Dia lalu berubah menjadi rakun raksasa. Kepribadiannya sangatlah konyol dan senang bermain-main, sama seperti rakun pada umumnya. Dia hidup dari jiwa orang-orang yang mati karena pasir dan angin.Tato ungu diseluruh tubuhnya menandakan julukannya sebagai dewa angin.

Gambaran Tanuki yang konyol masa kini telah dikembangkan sejak era Kamakura. Mereka digambarkan seperti anjing rakun besar dengan skrotum yang berukuran raksasa yang menggambarkan Tanuki dalam pandangan artistik yang deskriptif. Tanuki biasa digambarkan dengan testikel mereka yang menggantung di punggung atau dijadikan gendang. Tanuki biasa digambarkan juga dengan perut yang ekstra gendut. Perut mereka juga biasa digambarkan sebagai gendang yang ada di gambaran untuk konsumsi anak-anak di Jepang. Laporan lain mengatakan bahwa Tanuki ialah anggota masyarakat yang tidak berbahaya dan produktif. Beberapa kuil memiliki cerita tentang Tanuki yang bisa menyamar. Kisah yang populer salah satunya ialah Bunbuku Chagama yaitu seorang biksu yang ditipu Tanuki yang mengubah diri menjadi ketel teh. Ada pula yang mengatakan Tanuki sering menipu pemburu dengan menjadi ranting pohon dengan merentangkan tangannya dan menunggu pemburu menjauh dan menjatuhkan diri dari pohon. Terkadang Tanuki juga menipu para pedagang dengan menukarkan barang dengan dedaunan yang mereka sihir sehingga menyerupai uang. Ada juga yang mengatakan kalau daun adalah bagian dari ritual sihir mereka.

Dalam hidupnya Shukaku bertarung sebanyak lima kali, satu kemenangan atas Sokou, 3 kali kekalahan melawan Isonade, Nekomata dan Raijuu. Shukaku melarikan diri melawan Yamata no Orochi.

2.Nekomata
Nekomata adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, dipercaya sebagai sebuah metamorfosis dari kucing peliharaan. Ia berasal dari Hutan Kematian di utara Hokkaido dan konon pertama kali ditemukan di Hutan Iblis Hokkaido, ia berasal dari Hutan Kematian (berbeda dengan hutan iblis) di utara Hokkaido. Bentuknya berupa monster kucing hitam raksasa, yang terkadang ditampilkan dengan dua sayap malaikat berwarna hitam yang besar. Dia adalah peliharaan Dewa Kematian. Nekomata hidup dari memakan mayat dan jiwa-jiwa orang mati.

Legenda mengatakan, awalnya Nekomata hanyalah seekor kucing peliharaan yang sering disiksa pemiliknya. Setelah si kucing mencapai umur sepuluh tahun, secara perlahan buntutnya akan terbelah menjadi dua bagian, bersamaan dengan meningkatnya kekuatan nujum (shamanism) dan sihir (necromancy) si kucing. Beberapa orang yang mempercayai ini biasanya memotong ekor kucing mereka karena takut berubah menjadi monster.

Nekomata memiliki berbagai macam ilmu sihir dan nujum, tetapi yang paling umum digunakan ialah membangkitkan orang mati dengan kehendaknya. Nekomata dikatakan dapat menciptakan dan mengontrol kematian dengan menggerakan buntutnya atau dengan gerakan kaki depannya. Nekomata memakan orang yang dibencinya, apabila pemiliknya lebih kejam, maka si kucing akan menjadi lebih sadis. Nekomata tidak akan pernah melupakan siksaan oleh seseorang dan akan menyimpan dendam selamanya pada orang tersebut. Bila orang itu sudah mati, maka kerabatnya akan didatangi oleh Nekomata dan dihantui terus menerus. Cara menenangkannya ialah memberikan penghormatan, permohonan maaf dan makanan.

Beberapa cerita rakyat Jepang juga mengatakan bahwa Nekomata dapat merubah bentuk tubuhnya menjadi manusia; bagaimanapun, tidak seperti kebanyakan nekomusume, Nekomata betina cenderung terlihat sebagai wanita tua, memiliki kepribadian buruk, dan selalu menebarkan aroma menyeramkan disekitarnya, yang jika dihirup dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan penyakit dan wabah.

Peperangan Sembilan Dewa
Dalam cerita mitologi Jepang perang sembilan dewa, Nekomata, yang memiliki simbol elemen kegelapan, mencoba untuk mendominasi peperangan. Ia membentuk Aliansi dengan Hokou untuk menyerang Kyuubi, namun usahanya gagal dan nyaris saja tewas dalam pertempuran. Dalam kondisi kritis, ia diselamatkan oleh dewa kematian. Dalam perang ini, Nekomata tercatat bertarung dalam tiga pertarungan;

3. Isonadehttp://faktabukanopini.blogspot.com/
Isonade adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk seperti hiu dengan tanduk di kepalanya serta memiliki tiga buah ekor dan tiga buah sirip, ia juga mampu mengendalikan air sesuai dengan keinginannya. Ia pertama kali ditemukan di perairan Yamagawa dan hidup di kedalaman perairan Jepang bagian barat. Setiap beberapa bulan dia akan keluar ke permukaan untuk menghirup udara. Ketika dia melakukan hal ini dia akan menimbulkan badai dan ombak di perairan sekitarnya, semua kapal didekatnya akan tenggelam dan kemudian dijadikan makanan oleh Isonade. Dia juga sering menyerang kapal-kapal yang berlayar di lautan bebas.

Isonade memiliki bawahan bernama samehada yang hidup di dalam perut Isonade dan membantu menambah chakranya hingga lima kali besar. Makanan samehada berasal dari sisa makanan yang dimakan Isonade.

Peperangan Sembilan Dewa
Dalam cerita mitologi jepang perang sembilan dewa, Isonade, yang memiliki simbol elemen air, mengalami empat pertarungan; dua kali menang (melawan Kaku dan Shukaku), satu kali kalah (melawan Nekomata), dan satu kali melarikan diri (saat melawan Yamata No Orochi). Setelah pertarungan, seorang nelayan sekaligus seorang pejuang yang berani dari Yokohama, Takuma Muramasa, mendekati Isonade kemudian menyegel samehada ke dalam alat sihir guci hiu untuk disegel di dalam kuil air. Akibatnya, Isonade tidak dapat menggunakan chakra masif sehingga tidak membahayakan manusia.

4. Sokouhttp://faktabukanopini.blogspot.com/
Sokou si ekor empat adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk siput-setengah-ular yang konon tinggal di gunung Fuji, Jepang. Sokou memiliki empat buah ekor dan menyebarkan gas beracun disekitar tubuhnya. Awalnya, Sokou adalah ayam jantan dan ular yang menjalin kasih. Namun akibat pengaruh udara dan racun di pegunungan, kedua hewan itu menyatu dan menjadi besar. Karena berbahaya, seorang ahli ilmu iblis bernama Yamazaki Ishiro menyegel Sokou ke dalam alat dewa Kandang Bulan Berjaring di dasar gunung Fuji, Jepang. Hingga saat ini, beberapa orang masih beranggapan bahwa letusan di gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika sedang tidur.

Peperangan Sembilan Dewa
Sokou bertarung 4 kali, 3 kekalahan oleh Shukaku, Kaku dan Hokou. Sokou melarikan diri ketika berhadapan dengan Raijuu. Sokou memiliki kekuatan fisik terlemah diantara Bijuu. Tingkat chakra/stamina miliknya peringkat ke-6.

5. Hokouhttp://faktabukanopini.blogspot.com/
Hokou adalah Bijuu yang berupa seperti anjing berekor lima. Setiap ekor makhluk ini merepresentasikan setiap-tiap kekuatan elemental: Api, Angin, Air, Tanah, dan Petir. Itu bisa mengakibatkan kerusakan dahsyat bila digunakan. Kemampuannya ialah menggunakan semua elemen maupun mengkombinasikannya. Setiap elemennya juga bisa menyebabkan bencana tergantung jenisnya. Hokou bermaksud menghancurkan alam untuk mendapatkan kembali lima elemen ini. Dia mengalami cedera berat ketika menantang Kyuubi berdua dengan Nekomata. Cukup aneh, dia adalah dewa ilusi. Hokou hidup di pohon besar yang sudah berumur panjang.

Peperangan Sembilan Dewa
Hokou bertarung 4 kali, 3 kali kemenangan didapat dari Sokou, Raijuu, dan Nekomata yang nanti akan menjadi sekutunya. Hokou mengalami kekalahan melawan Kyuubi, biarpun dia sudah dibantu oleh Nekomata, tetapi Kyuubi masih terlalu kuat baginya. Kekuatan fisik Hokou ada di peringkat ke 3 dan kekuatan chakra/stamina miliknya ada di peringkat ke-5.

6. Raijuuhttp://faktabukanopini.blogspot.com/

Raijuu adalah Bijuu yang yang berbentuk seperti berang-berang, mempunyai 4 kaki dan kuku yang amat tajam. Bila meraung seperti guntur. Aslinya, dia adalah dewa petir, tetapi karena pengaruh kekuatan Yamata no Orochi dia berubah menjadi monster. Raijuu bisa mengeluarkan listrik dalam jumlah besar untuk keperluan pertarungan. Bulunya berwarna emas dan ujungnya berdiri. Memiliki enam ekor yang bentuknya seperti petir, seperti dewa petir kuno.

Raijuu juga digambarkan sebagai rekan Raiden, dewa guntur dari agama Shinto. Biasanya, Raijuu tenang dan tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi buas dan agresif ketika terjadi badai petir dan mengenai apa saja di sekitarnya, batu, pohon bahkan bangunan (orang dulu bilang bahwa pohon yang tersambar petir terkena cakaran Raijuu).

Ada juga yang mengatakan Raijuu tidur di perut manusia. Ini membuat Raiden menembakkan panah ke perut orang - orang yang tidur untuk membangunkannya, yang bisa membuat orang kesakitan. Raijuu dulu tidur di perut orang - orang bila cuaca sedang buruk. Ada pula yang mengatakan bahwa Raijuu hanya tidur di perut orang yang sedang tidur di luar rumah.

Peperangan Sembilan Dewa
Raijuu bertarung 5 kali. Dia menang atas Shukaku dan Sokou, dan kalah oleh Hokou, Yamata no Orochi dan Kyuubi. Dia disegel oleh ninja bernama Sarutobi dengan menggunakan teknik Kinjutsu:Raikiri yang memotong petirnya dan mengembalikkannya ke Raijuu dan membuatnya terluka. Lalu Sarutobi menggunakan alat kekuatan "Penjara Petir Tersembunyi" dan menyegelnya di Kuil Petir.

7. Kakuhttp://faktabukanopini.blogspot.com/
Kaku bisa juga dibaca sebagai "mujina" adalah Bijuu berbentuk tupai. Kanjinya juga bisa dibaca sebagai Mujina, yaitu nama subspesies dari tupai (Meles Meles Anaguma) yang ada di beberapa tempat di Jepang. Dia berasal dari altar pengorbanan di pinggiran Nagoya. Kaku mempunyai tujuh ekor dan yang terkecil diantara para Bijuu, walaupun begitu dia adalah Bijuu terlicik dan paling "penyusup" dari sembilan Bijuu lainnya. Kaku memburu mangsanya dari dalam tanah sepanjang waktu. Dia membunuh dengan melongsorkan/menghancurkan bagian tanah dibawah mangsanya, membuatnya jatuh tepat di mulutnya yang sudah terbuka lebar. Di atas tanah, dia bisa berubah menjadi apa saja, asalkan dia mempunyai tanah liat. Tubuhnya berwarna biru.

Peperangan Sembilan Dewa
Dalam perang ini, Kaku bertarung 4 kali, dia menang atas Sokou, dan 3 kali melarikan diri dari Nekomata, Isonade, dan Yamata no Orochi. Walaupun tidak pernah kalah, tetapi dia melarikan diri 3 kali dari 4 kali pertarungannya. Walaupun tingkat chakra/stamina miliknya peringkat ke-3 (diatas Isonade dan Nekomata), tetapi dia lebih mementingkan kabur daripada bertarung. Mungkin disebabkan oleh kekuatan fisiknya yang rendah (peringkat ke-7). Tempat penyimpanan tanah liat miliknya ternyata telah diketahui oleh para pejuang dan dibakar. Kaku lalu tidak bisa berubah bentuk dan dikalahkan oleh pejuang pemberani Ikkyo Soujin, yang menyegel Kaku dengan alat kekuatan Sisa Altar Bumi ke segel dalam kuil bumi.

8. Yamata no Orochihttp://faktabukanopini.blogspot.com/
Yamata no orochi sangat terkenal di jepang. Bahkan musisi kondang jepang KITARO menggubahnya dalam alunan lagu berjudul Orochi atau "The Dragon Way". Yamata no Orochi adalah Bijuu berbentuk ular. Dia memiliki mata berwarna merah darah, delapan ekor dan kepala (juga digambarkan dililit oleh akar belukar dan semak) dan memiliki kekuatan dari dunia iblis, simbol kejahatan. Setiap kepala Orochi melambangkan simbol: jiwa, hantu, kejahatan, iblis, dunia setelah kematian, dan kematian. Kekuatan sebenarnya dari Orochi seharusnya tidak terlalu besar, bahkan cenderung lemah. Seorang anggota klan Kusanagi, ketika menyerangnya melakukan kecerobohan, menggunakan pedang legendaris Kusanagi no Tsurugi. Karena itu, sebagai konsekuensinya, Yamata no Orochi mengambil alih pedang itu dan menyerap kekuatan yang ada didalamnya dan menjadi mahluk yang amat kuat, dan akhirnya menyimpan semuanya didalam tubuhnya. Dengan kekuatan barunya, Orochi mengeluarkan kekuatan kegelapan yang amat besar sehingga membangunkan bijuu yang lain, dan menjadi arogan. Orochi mengalahkan banyak bijuu tetapi dia dikalahkan oleh Kyuubi. Alasannya sederhana: kekuatan Kyuubi tidak terbatas, membuat sebuah lubang pada Kusanagi yang bahkan Enma dan Sarutobi tidak bisa menggoresnya sedikitpun. Dalam legenda, dia menyamai Kyuubi dalam hal kekuatan, tetapi dia mempunyai batasan.

Panjang tubuhnya melebihi besar 8 gunung, dia adalah bijuu yang terbesar. Aslinya, dia lebih lemah dari Hokou dan Nekomata. Tetapi, itu 1000 tahun sebelum pejuang pemberani mencoba mengalahkannya dengan Kusanagi no Tsurugi. Dalam prosesnya pedang itu terserap oleh Orochi, lalu memperbesar kekuatannya secara masif. Setelah itu dia bebas menggunakan kekuatan pedang itu dari perutnya. Dia berasal dari medan perang kuno di Osaka. Kabarnya yamata no orochi disegel dalam tubuh orochimaru. ia sebenarnya sudah hampir diambil oleh akatsuki, tetapi karena kekuatannya akatsuki gagal mengambilnya dan orochimaru pun keluar dari organisasi itu.

Peperangan Sembilan Dewa
Orochi bertarung 5 kali, menang atas Shukaku, Isonade, Kaku, Raijuu, dan kalah mengenaskan atas Kyuubi. Kemampuannya bisa memanggil roh-roh jahat dari dunia lain dan kekuatan dari Kusanagi. Kemampuan chakra/stamina dan fisiknya satu tingkat dibawah Kyuubi. Karena itulah yamata no orochi dianggap setan/iblis terkuat setelah kyuubi.

9. Kyuubihttp://faktabukanopini.blogspot.com/
Kyuubi merupakan Bijuu dengan bentuk rubah berekor sembilan dan merupakan yang terkuat diantara para Bijuu. Alasan kenapa dia sangat kuat amat sederhana: dia mempunyai chakra yang tidak terbatas, membuatnya pantas menyandang nama "Raja para Bijuu". Kekuatannya berasal dari segel api miliknya. Setelah bertarung selama 100 tahun dengan Yamata no Orochi, segel itu menjadi kelelahan; tetapi Kyuubi masih bisa bertahan dan berdiri. Dia juga licik dan cerdas. Cara berbicaranya sangat sadistis dan sarkastik. Begitu pula kelakuannya.

Kyuubi no Yokou adalah Bijuu terkuat dalam Mitologi Jepang. Tubuhnya ditutupi bulu berwarna merah; Kyuubi melambangkan elemen api. Kemampuannya amat luar biasa. Karena belum pernah dikalahkan sekalipun oleh Youkai, kekuatan sebenarnya tidak bisa diukur. Ekornya mengeluarkan pusaran angin dengan cara diputar dengan cepat,satu hentakan ekor saja dapat menimbulkan gempa bumi dan tsunami, dan Kyuubi mampu merobek musuhnya dengan cakar raksasa miliknya. Bulu-bulunya bisa mengeluarkan bola api seperti meteor yang tak pernah habis, cukup untuk menghancurkan sebuah desa dengan cepat. Dalam peperangan 9 dewa, Hokou mengalami cedera parah, dan Nekomata hampir mati; bila tidak ditolong dewa kematian karena berani menantang Kyuubi. Yamata no Orochi bergantung pada Kusanagi no Tsurugi, pedang klan Kusanagi untuk mengalahkan Kyuubi, tetapi bisa dikalahkan dan mata pedang dari pedang tersebut menjadi retak. Padahal Sarutobi sasuke, si ninja legendaris dan Enma si raja monyet tidak bisa menimbulkan goresan sedikitpun pada Kusanagi. Ini menggambarkan kekuatan Kyuubi yang luar biasa.

Peperangan Sembilan Dewa
Di suatu tempat, Kyuubi terus menerus membunuh orang-orang yang ada di jalannya untuk mencari siapa yang membangunkannya. Yamata no Orochi tidak memberitahu siapa yang telah membangunkannya, walaupun ternyata Yamata no Orochi sendiri yang telah membangunkannya. Kyuubi hanya bertarung 4 kali dan semuanya dimenangkannya, yaitu melawan Nekomata dan Hokou, Raijuu, dan Yamata no Orochi.

Secara berurutan dari shukaku ke yamata no orochi, mereka juga punya nama lain yang berdasarkan angka dari jumlah ekor mereka.

shukaku : ichibi
nekomata: nibi
isonade: sanbi
sokou: yonbi
hokou: gobi
raijuu: rokubi
kaku: sichibi
yamata no orochi: hachibi
dan kyuubi yang juga disebut yoko


Lagi-lagi copas punya Harits ^^@9-dewa-perang-di-jepang

Mitos Amaterasu, Tsukuyomi, dan Susanoo dalam Legenda Jepang

(Amaterasu)
Dalam ajaran shinto di jepang,amaterasu diartikan sebagai "dewi matahari" yang mengatur surga. amaterasu lahir dari mata kiri Izanagi.
Mitologi amaterasu ini mempunyai 2 versi,yaitu versi Kojiki dan Nihon Shoki.

Amaterasu mempunyai dua orang saudara,yaitu Susanoo( baca : susano o ) dan Tsukuyomi,dimana Susanoo adalah dewa badai ( storm God ) dan Tsukuyomi adalah dewa bulan.

Nama lengkap dari Amaterasu adalah "Amaterasu-O-Mi-Kami," yang mungkin secara harfiah diterjemahkan sebagai "dia yang membuat surga bersinar". Dia juga dikenal sebagai Omikami ("illustrious goddess").
Amaterasu, dewi matahari Shinto, adalah yang paling penting dalam kumpulan dewa ajaran Shinto. Dia dianggap nenek moyang kaisar jepang dan merupakan yang paling dihormati di surga. Tapi dia bukanlah yang terkuat, dan pada kenyataannya, banyak cerita-cerita yang menggambarkan dirinya tampak sangat manusiawi, meskipun tentu saja, dalam skala ke-ilahian.

Menurut mitologi Shinto dalam proses penciptaan, Amaterasu lahir ketika Izanagi yang kembali dari kegagalannya untuk menyelamatkan istrinya, Izanami dari Yomi (tanah kematian/underworld). Amaterasu dilahirkannya dari mata kirinya. Dan pada saat yang sama, saudara perempuannya, Dewi Bulan: Tsukiyomi (yang dalam beberapa cerita digambarkan sebagai pria) lahir dari mata kanannya dan yang bungsu, Susanoo (dewa Laut dan Badai), lahir dari hidungnya.

 Izanagi (laki-laki) dan Izanami (perempuan) adalah dua dewa pertama yang diciptakan oleh Kunitokotachi dan Amenominakanushi, dua dari zōka-sanshin ("three kami/god/spirit of creation") yang menciptakan dan membentuk banyak pulau-pulau dan merupakan leluhur dari tanah Jepang.

Izanagi kemudian memberikan Amaterasu manik-manik yang suci (Yasakani no Magatama) dan mengatakan kepadanya bahwa ia akan memerintah atas surga. Sedangkan saudaranya Susano-Wo akan memerintah atas laut. Tapi Susanoo cemburu pada kakaknya dan mengatakan kepada ayahnya bahwa ia tidak menerimanya dan akan pergi ke Yomi untuk bergabung dengan ibunya, Izanami. Hal ini membuat Izanagi sangat marah. Ia mengusir Susanoo dari hadapan-nya. Susanoo kemudian pergi menemui kakaknya Amaterasu untuk mengucapkan selamat tinggal, tapi Amaterasu menduga itu hanyalah trik dari Susanoo dan menyiapkan busur dan anak panah bersamanya. Susanoo meyakinkannya ia bermaksud baik dan memprotes kakaknya, tapi akhirnya dia tidak dapat menyembunyikan kecemburuannya. Dia menyarankan diadakannya kontes untuk melihat siapa yang lebih kuat. Siapapun yang dapat menciptakan lebih banyak dewa akan menjadi pemenang, kata Susanoo.

Amaterasu mulai dengan mematahkan pedang adiknya menjadi tiga potong dan memakannya. Ketika dia meludahkan potongan tersebut, kabut terbentuk di udara. Tiga dewi terbentuk dari kabut itu. Susanoo tidak terkesan. Dia mengambil manik-manik kakaknya dan menghancurkan mereka dengan giginya. Lima dewa laki-laki muncul. Susano-Wo merasa menang, tapi Amaterasu menolaknya dengan mengatakan bahwa kelima dewa itu datang dari perhiasannya, sedangkan pedang adiknya hanya memunculkan tiga dewan dan mereka semua perempuan.

Susanoo mengamuk di seluruh bumi, mengklaim bahwa ia adalah pemenang kompetisi. Dia membanjiri sawah dan menyebabkan kerusakan besar. Dia bahkan mengotori kuil di mana panen padi akan dipersembahkan dan buang air besar di dalamnya. Akhirnya, ia mengambil kuda poni dan dikuliti hidup-hidup, kemudian binatang itu dilemparkan ke ruang suci di mana Amaterasu sedang menenun dengan pembantu-nya. Sangat malu dan marah, Amaterasu kemudian pergi masuk ke sebuah gua yang gelap, meninggalkan bumi dalam kegelapan dan ketidakseimbangan dan menolak untuk keluar lagi.

Dewa bumi akhirnya, memutuskan untuk mengelabui Amaterasu supaya muncul kembali sehingga dunia tidak lagi diliputi dengan kegelapan. Mereka menempatkan/menggantungkan Yata-no-Kagami, cermin suci yang dibuat oleh Ama-Tsu-Mara dan Ishi-Kori-Dome, di depan gua-nya, bersama dengan ayam yang berkokok sebelum fajar. Kemudian mereka meminta dewi Uzume untuk menari didepan gua. Uzume mulai dengan perlahan-lahan, tapi dengan cepat menemukan ritme-nya. Dewi agak gemuk ini begitu senang bahkan sampai melepaskan dan melempar semua pakaiannya dan menari liar, membuat semua yang melihatnya tertawa sangat keras. Amaterasu mendengar suara tawa dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Ketika ia tiba di mulut gua untuk menyelidiki, ia melihat bayangannya di cermin (Yata-no-Kagami). Penasaran, ia bertanya siapakah dewi indah yang indah itu. Para dewa yang lain mengatakan bahwa itu adalah penggantinya. Terpesona dengan kecantikannya sendiri, ia kemudian muncul perlahan-lahan untuk memeriksa-nya. Tajikawa dengan cepat menutup pintu masuk gua. Dunia akhirnya kembali diterangi oleh cahaya dan keseimbangan tercapai.
Ketikan muncul dari kegelapan, Amaterasu menunjukkan kepada orang-orang bagaimana menanam padi dan gandum, menenun, dan membudidayakan ulat sutera. Beberapa orang mengatakan bahwa ia dan pembantu-nya menenun dan terus menenun kain dari alam semesta.

Sementara itu Susanoo, dihukum oleh para dewa lainnya. Jenggot dan kumisnya dipotong, kuku-kukunya dicabut, dan diusir dari surga. Dia kemudian pergi dan bertualang di bumi. Pada suatu ketika, ia membuh naga berkepala delapan (Yamata no Orochi), ketika mati ekornya berubah menjadi sebuah pedang. Ketika Susanooo bertobat dan mengahiri perseteruan dengan kakaknya, ia menyerahkan pedang ini kepada Amaterasu sebagai hadiah yang olehnya kemudian dinamai Ama-no-Murakumo-no-Tsurugi ("Sword of the Gathering Clouds of Heaven") atau nama lainnya, Kusanagi-no-Tsurugi ("Grasscutter Sword").

Amaterasu kemudian meminta putranya, Ame-No-Oshido-Mimi, untuk menguasai bumi. Namun putranya ini menolak karena menurutnya dunia sudah dipenuhi dengan kekacauan. Ia mengirim cucunya Ninigi-no-Mikoto ke dunia, dan dalam jangka waktu tiga tahun, ia berhasil menguasainya. Ninigi-no-Mikoto adalah nenek-moyang dari kekaisaran Jepang yang merupakan keturunan langsung dari Amaterasu.

Susano'o ( 須佐之男/スサノオ) atau juga disebut Tatehaya Sosano wo no Mikoto (建速須佐之男命) adalah dewa laut dan badai dalam agama Shinto. Susano'o adalah saudara dari Amaterasu (dewi matahari) dan Tsukuyomi (dewa bulan). Mereka bertiga adalah anak dari Izanagi yang lahir ketika Izanagi membersihkan dirinya (mencuci wajahnya). Susano'o lahir ketika Izanagi mencuci hidungnya. Pada suatu hari, Izanagi memerintahkan Susano'o untuk pergi ke dunia meninggalkan surga. Sebelum kepergiannya, Susano'o pergi kepada Amaterasu untuk mengucapkan selamat tinggal. Amaterasu merasa curiga terhadap kedatanggannya, maka dari itu, Susano'o mengajukan sebuah tantangan untuk menunjukkan ketulusan hatinya. Amaterasu setuju. Susano'o dan Amaterasu saling bertukar benda, dan dari benda tesebut mereka harus melahirkan dewa-dewi. Amaterasu melahirkan 3 dewi dari pedang Susano'o, sedangkan Susano'o melahirkan 5 dewa dari kalung Amaterasu. Amaterasulah yang menang karena barang milik Amaterasu melahirkan 5 dewa. Hal ini membuat Susano'o marah. Kemudian Susano'o mengahncurkan sawah milik saudaranya itu dan membunuh salah satu pengikutnya.Setelah kejadian itu, Amaterasu bersembunyi di dalam Ama-no-Iwato (Goa batu surga). Karena Amaterasu bersembunyi, otomatis langit menjadi gelap karena matahari tidak muncul. Susano'o dihukum di sebuah desa.

Di desa itu, ia bertemu sepasang kakek-nenek yang sedang bersedih. Susano'o menghampiri kakek-nenek tersebut dan bertanya mengapa mereka bersedih. Di tengah kakek-nenek tersebut ada seorang gadis kecil yang mereka khawatirkan. Susano'o bertanya pada mereka, "Siapa kamu dan apa yang kamu khwatirkan?" Kakek tersebut menjawab, "Aku adalah dewa atas dunia, namaku Ashi-nadzuchi. Ini isteriku, namanya Te-nadzuchi. Gadis ini adalah anak kami, namanya Puteri Kushinada (Kushinada-hime). Sebenarnya kami memiliki 8 anak perempuan, tetapi tahun demi tahun secara bergantian mereka dijadikan tumbal untuk ular berkepala delapan. Dan tahun ini, giliran anak ini yang harus ditumbalkan. Anak ini tidak mau melarikan diri, karena itu kami bersedih. Susano'o berkata, " Jika aku bisa menyelesaikan masalah ini, maukah kalian memberikan anak gadis kalian ini kepadaku?" Kakek itu menjawab, "Aku akan menuruti perkataanmu dan memberikan anak ini kepadamu." Maka dari itu, Susano'o mengubah Putri Kushinada menjadi sisir bergigi rapat dan menempelkannya pada rambut, sehingga rambutnya terikat.

Tsukuyomi
Tsukuyomi(Dewa Bulan) adalah anak ke2 dari 3 bersaudara yang lahir saat Izanagi membersihkan wajahnya dari kekotoran. Tsukuyomi lahir saat izanagi membasuh Mata Kanannya namun dalam mitos yang lain disebutkan bahwa Tsukuyomi lahir dari Pelindung tangan kanan Izanagi.
Tsukuyomi Tinggal Bersama adiknya di Takamagahara.Tsukuyomi juga dikenal sebagai "penguasa malam".

Susano'o, Amaterasu, maupun Tsukuyomi pernah muncul di beberapa manga dan anime seperti Naruto. Di Naruto, ketiganya merupakan jurus/jutsu dari klan Uchiha

Copyright by Haritz (kimi cuman copas ^^)
juga ada di sini :D

Awal

Sebelumnya aku ingin bicara..
'apakah beruntung?'
'apakah abadi?'
'apakah indah?'
'apakah bahagia?'

Sebelumnya aku ingin mendengar..
bagaimanakah suaramu..
bagaimanakah desahan nafasmu..
bagaimanakah suara detak jantungmu..
bagaimanakah caramu memanggilku..

Sebelumnya aku ingin merasa..
apa rasanya berada di sampingmu..
apa rasanya berjalan bersamamu..
apa rasanya mengahabiskan waktu bersamamu..
apa rasanya tertawa bersamamu..

Sebelumnya aku ingin meraba..
haluskah??
kasarkah??
dinginkah??
hangatkah??

dan sebelumnya aku ingin melihat..  
mematri tiap memori dalam ingatan..
memotret ekspresi dengan mata
memandang dengan takjub..
dan membiarkan diriku terhanyut jika memandangmu..

Sebelumnya.. aku ingin melengkapinya..

One Day Challenge

Terinspirasi dari sms love story yang barusan didapet dari temen. :D
Rated: T/K
Genre: Hurt / Angst/Tragedy
Main Chara: NaruHina (author yang cuman tertarik sama hinata *plakk)
Disclaimer : Naruto selamanya punya Om Masashi Kishimoto
It's Not Over by Secondhand Serenade
Warning: OOC tingkat dewa, Plot gaje, Bahasa amburadul, Typos di mana-mana.

Brought to you by Kimito
Presented by Azorami-clan
~.~.~.~HajimeMashou~.~.~.~
"Syuuu.. " Angin musim dingin berhembus di awal Oktober ini. Musim gugur telah ramah menggantikan musim panas. Angin ini belum mengeras, belum menusuk sedingin es merasuk tulang. Selembar daun terakhir lepas dari naungan pohon, terbang mengukuti tarian angin. Berspusar di area taman, tempat pohon itu berada, menurun, naik ke atas, dan berakhir di atas rambut indigo.
"Aa.." Pria jabrik yang melihatnya dengan lembut mengambil daun yang jatuh di rambut indigo orang tersayangnya itu. "Lucu sekali daun ini. Lihat Na-chan?" Pria itu tersenyum lebar, cengiran khas seorang Naruto. Memperlihatkan daun yang kini tergeletak di telapak tanggannya yang besar.
Hinata, cewek rambut indigo itu menatap ke arah telapak tangan Naruto. Mencondongkan dirinya untuk melihat lebih jelas. Menampakkan wajahnya yang masih bersemburat merah akibat ulah Naruto yang menyentuh kepalanya.
"Kawaiii…" Hinata refleks berseru. Benar saja, daun itu memang lucu. Bisa kau bayangkan, hampir semua bagian daun itu menguning bahkan bagian yang tadinya melekat di dahan juga. Tapi anehnya, ada bagian yang masih berwarna hijau, dan itu berbentuk hati.
"Hhaha.. Menarik kan?" Naruto menambahkan.
"Iia.." Hinata menatap Naruto dan mengangguk bersemangat. Tersenyum setelahnya sambil terus menatap daun di tangan Naruto dengan takjub.
Naruto tersenyum. Ini yang membuat Hinata istimewa untuknya. Hinata menghisap seluruh dunianya hanya dengan ekspresinya yang jarang ditunjukkan. Hinata adalah wanita paling menarik untuk Naruto. Hinata adalah pusat rotasi dunianya.
"Nee.. Na-chan. Kau tahu. Kalau kau terus berekspresi menggemaskan seperti itu. Aku tak akan segan untuk segera menciummu." Dengan tatapan jail bin mesum Naruto menggoda Hinata.
Tentu saja Hinata (yang emang udah darisononya pemalu) memerah semerah tomat. Menunduk lagi untuk menyembunyikan wajahnya.
"Hhahay.. Bercanda kok Hinata sayang.." Naruto geli, selalu menyenangkan menggoda Hinata seperti ini.
Dia mengacak-acak rambut indigo halus Hinata.
Kontan Hinata tentu saja terdiam tak bisa menjawab. Dia terlalu sibuk dengan wajahnya yang kini semakin memerah. Sepele, karena Naruto memanggilnya 'sayang'. Memang sudah tak asing lagi seperti itu, mereka sudah cukup lama bersama. Tapi bagi Hinata, panggilan itu tetaplah memiliki efek yang sama, membuatnya merah padam. Baginya ini semua seperti mimpi. Naruto terasa tak tergapai untuknya, tapi kini sekarang ia dia bisa meraihnya. Ini adalah mimpi terindah yang menjadi nyata.
"Khh.. Uhuk.. Uhuk.." Hinata terbatuk, hampir menerbangkan daun itu jika ia tak segera menutup mulutnya.
"Kau tak apa kan Na-chan?" Naruto agak panik, wajahnya beralih gurat khawatir.
Hinata memandang Naruto, menggeleng perlahan sebelum ia menunduk lagi, terbatuk lagi.
"Jelas kau tidak tak apa-apa." Naruto memandang penuh arti pada Hinata. "Yah kurasa memang ide buruk pergi ke taman di musim seperti ini. Kau pasti kedinginan ya Na-chan?" Naruto memperhatikan Hinata, sementara Hinata (yang memang sudah memakai pakaian tebal ditambah dengan syal yang dililitkan Naruto tadi di depan rumahnya) hanya menggeleng.
"Hmm.. Ayo pulang sajalah. Aku tak mau kau sakit." Naruto bangkit dari tempatnya duduk.
"Tapi.." Hinata berkata pelan, tak terdengar oleh indera Naruto. Suaranya terlalu pelan. Sebenarnya, Hinata ingin lebih lama di sini, tampat pertama bagi mereka. Lihat, lagi-lagi dia mengacaukan kencan mereka bukan? Ini entah yang keberapa. Ingin rasanya Hinata menyalahkan dirinya yang belakangan ini sering sakit, penyebab hampir semua acara mereka terpaksa berhenti di tengah jalan.
"Eh, hampir lupa." Naruto memungut daun yang ternyata terjatuh dari tangannya ketika dia berdiri. "Kemarikan tanganmu." Naruto meraih tangan Hinata, meletakkan daun itu di sana. Menutupkannya agar daun itu tak jatuh dan berbisik di telinga Hinata, "Tanda cintaku untukmu."
Suara Naruto terdengar begitu pelan dan lembut di telinga Hinata. Suara itu terasa begitu merdu dan indah untuknya. Membawa kembali semburat merah tomat itu.
"Yak.. " Naruto melepaskan tangan Hinata. Meraih salah satu tangan hinata, menguncinya dengan tangannya yang besar. "Ayo pulang.." Serunya bersemangat.
Hinata mau tak mau mengikuti Naruto yang berjalan keluar taman, yah.. tangan kanannya kan digandeng. Sementara dia terus memeperhatikan tangan kirinya, tempat daun itu. Memandanginya lekat, dan tersenyum menatap orang yang kini di depannya.
'Arigatou Naruto-kun'
~.~.~.~.~.~.~
Incoming call..
Naruto-kun
Hinata yang melihat layar Hp-nya segera saja mengangkat panggilan itu. Dia tak mau membuat Naruto menunggu.
"Moshi-moshi"
"Na-chan.." Naruto langsung berseru, membuat Hinata refleks agak menjauhkan Hp-nya dari telinga. "Aitakatta Na-chan… Aku sangat rindu padamu.." Langsung saja Naruto mengungkapkan apa tujuannya.
Hinata tersenyum, lengkap tentu saja dengan semburat merah di pipi momo-nya. "Ai..takatta mo Naruto-kun" Suaranya terdengar pelan, malu.
"Hhehe.." terdengar suara tawa Naruto di seberang sana, Hinata bisa membayangkan kini Naruto sedang tersenyum, menampakkan cengiran khas-nya itu. Membuat Hinata menyunggingkan senyum manisnya.
"Oia Na-chan. Kapan pulang dari rumah sakit? Kau sudah sembuh kan?. Aku merindukanmu. Sangat." Naruto terus saja berkata, tanpa cela, menyuarakan pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benaknya. Tak memberi jeda bagi Hinata untuk menjawab bahkan.
Sementara Hinata yang setia mendengarnya, hanya diam. Kini senyumnya tadi telah hilang. Benar juga, Naruto-kun belum tahu.
"Hinata?" Satu sapaan di ujung sana cukup untuk membuat Hinata tersadar dari lamunannya.
"A-ano Naruto-kun?" Hinata tergagap begitu kembali dari lamunannya.
"Kapan keluar dari rumah sakit?" Naruto mengulang pertanyaannya, nada heran tak bisa disembunyikan darinya.
"A..Ano.." Hinata bingung ingin menjawab apa. 'Ah, sudahlah.. itu saja.' Pikirnya. Akhirnya Hinata menjawab. "Kata Tsunade-san, sudah boleh keluar besok." Hinata menelan ludah setelah mengatakannya. Sempurna sudah dia berbohong. Semoga ini untuk yang terakhir kali.
"Aa.. Gitu ya. Kalau begitu bagus dong Na-chan." Naruto berseru bahagia, terlihat jelas dalam nada suaranya. "Hmm.. Setelah kau keluar dari rumah sakit ke mana ya enaknya untuk merayakannya?" Naruto terdengar seperti bergumam, itu pertanyaan yang sebenarnya ditujukan untuk dirinya sendiri.
Hinata hanya menelan ludah. 'Besok?'. Kami-sama, aku mohon.. Kumohon semuanya lancar.
"Naruto-kun?"
"Hhahay.. Gomen-gomen Na-chan. Gara-gara gak sabar ketemu kamu nih. Hehe"
Senyum itu kembali mengembang di bibir Hinata. 'Aku juga Naruto-kun' itulah suara hati Hinata yang tak terucap. Sadar akan kemungkinan itu sangat kecil.
"Na-chan, masih inget ga si Teme pernah meminta bantuanku untuk membantu perform dia di festival budaya?"
"Eee?" Hinata membutuhkan waktu untuk menyerap apa yang baru saja dikatakan Naruto. Teme? Itu jelas Sasuke-san. Festival budaya?
"Ingat?"
"Ah.. Iia. Doushita no?" Hinata bertanya heran, kenapa sekarang Naruto-kun menyinggung soal itu?
"Hhehe. Daijobu, aku cuma mau kamu mendengar hasil latihanku. Mau ya Na-chan?"
Ohh.. itu. "Souka. Douzo Naruto-kun." Hinata membetulkan sandarannya, bersungguh-sungguh ingin mendengarkan hasil latihan Naruto.
"Aku mulai ya.."
"Iia Naruto-kun."
Mulai terdengar alunan senar-senar gitar. Naruto mulai memainkan nadanya.
"My tears run down like rozerblades
And no, I'm not the one to blame
It's you, or it's me?
And all the words we never say.."
Hinata masih tetap diam, mencoba memahami kata demi kata lagu yang Naruto nyanyikan. Suara Naruto-kun bagus.
"But now it's over, it's over, why it is over?
We had the chance to make it
Now it's over, it's over, it can't be over
I wish that I could take it back
But it's over…"
Ee? Lagu ini? Perlahan kristal bening itu menetes, Hinata pernah mendengar lagu ini. Ini lagu yang dulu sering ia dengarkan. Lagu sedih yang mungkin cocok untuk dirinya saat ini.
I lose myself in all these fights
I lose my sense of wrong and right
I cry, I cry"
Hinata semakin terhenyak dalam kesedihannya. Ya dia memang tak bisa lagi membedakan apa yang baik dan buruk. Dia hanya tidak ingin membuat Naruto khawatir.
"I wish that I could take it back
I'm falling apart, I'm falling apart
Don't say this won't last forever
You're breaking my heart,
You're breaking my heart
Don't tell me that we will never be together
We could be, over and over
We could be forever.."
Sempurna kini Hinata menangis, menjauhkan Hp-nya agar Naruto tak mendengarnya dengan jelas. Ya, sebenarnya Hinata sangat berharap 'we could be forever', tapi itupun seperti terlalu tinggi.
Hinata tak lagi bisa mendengar dengan jelas bait-bait terakhir yang dinyanyikan Naruto, yang dia dengar kemudian hanya suara Naruto-kun yang memanggil-manggil namanya.
"Ee.. Iia Naruto-kun?" Jawab Hinata dengan suara parau.
"Bagaimana lagunya tadi Na-chan? Bagus kan? Yah, meski lagunya mellow banget sih." Naruto kembali berbicara dengan cepat, tak sabar ingin mendengar tanggapan Hinata.
"B..Bagus ko..k Na..ruto-kun" Hinata mencoba berbisaca senormal mungkin, menghapus air matanya dan mencoba tersenyum.
"Hmm.. Benar?" Naruto meyakinkan lagi.
"I..ia Na..ruto-kun."
"Yokatta.. Senangnya.." Terlihat dari suaranya bahwa ia puas.
Hinata hanya tersenyum mendengar tawa Naruto, tersenyum lemah.
"Kau tidak menangis kan Na-chan?" Tiba-tiba Naruto menanyakan sesuatu yang membuat Hinata terkejut. 'Apakah Naruto-kun tahu?'
"Ee? Ke..napa Na..ruto-kun bertanya se..perti itu?" Hinata menelengkan kepalanya. Bernarkah?
"Hhahay.. tadi waktu latihan di sekolah ada anak cewek yang menangis setelah mendengar lagu ini sih sayang." Naruto menjelaskan panjang lebar. Itu kenyataannya, tadi memang Ino menangis di ruang latihan. Yah, mungkin Ino ingat pada kekasihnya Sai yang tahun lalu meninggal.
"Souka." Hinata refleks menggumamkan kata itu.
Dan kini hening sejenak.
"A..no.. Na..ruto-kun?" Hinata mulai membuka lagi pembicaraan.
"Ya Hinata sayang?" Naruto menjawab dengan lembut. Biasanya Hinata akan bicara serius jika dia berbicara agak terbata seperti ini.
"Boleh Hinata tau sesuatu?" Hinata memulai pertanyaannya dengan cukup serius.
"Tau apa sayang?"
"Na..ruto-kun.. bisa hidup tanpa Hinata? Tanpa komunikasi sama Hinata selama satu hari aja?" Dengan pelan pertanyaan itu terlontar juga dari mulut Hinata.
"Hhahay.. Ini semacam tantangan ya Na-chan?" Naruto terheran-heran, 'tantangan' itulah yang saat itu hanya terpikir olehnya. Tak terpikirkan kalau..
"I..ia.." Hinata menjawab dengan sebagian kata hampir tercekat. Maaf, Naruto-kun.
"Aa.. I see.. Yosh! Akan kulakukan." Semangat terpancar dari kata-katanya, Naruto memang suka dengan tantangan. "Tapi.. Apa hadiahnya jika aku menang?" Sedikit jahil, Naruto mencoba menggoda Hinata lagi.
"Aku akan mencintaimu selamanya." Hinata menjawab singkat tanpa keraguan, dia tahu, ini mungkin hal terakhir yang bisa ia lakukan.
Naruto tentu saja agak terkejut tak biasanya Hinatanya seperti itu. Dia seperti orang yang berbeda. Tetapi kemudian Naruto tersenyum, dia yakin Hinata benar-benar serius. Lebih serius dari apapun yang selama ini diucapkannya. 'Imbalan yang setimpal.' itulah yang dipikirkan Naruto.
"Baiklah Na-chan. Kuterima tantanganmu. Hehe"
"Ari..gatou Na..ruto-kun" Hinata berkata lemah. 'Terimakasih atas segalanya Naruto-kun.'
"Doui.." Tiba-tiba hening di seberang sana. "Aa.. Gomen ne Na-chan. Kaasan sepertinya marah. Sudah dulu ya. Jaa.." Naruto tiba-tiba mengakhiri panggilan itu.
"Jaa, Na..ruto-kun" Hinata tersenyum, membayangkan pasti bibi Kushina sekarang sedang berteriak memanggil nama Naruto-kun.
"Oia hampir lupa.." Tiba-tiba terdengar suara Naruto lagi saat Hinata hendak menyudahi panggilan itu.
"Cepat sembuh sayang." Kata-kata terakhir Naruto sebelum panggilan itu terputus.
Hinata hanya bisa tersenyum, lumayan perih sebenarnya. Ini mungkin terkhir kalinya dia bisa mendengar suara orang yang disayanginya itu. Beberapa jam lagi dia harus menjalani operasinya. Operasi yang menyangkut hidup dan matinya. Dengan persentase berhasil hanya 15%, itu kata Tsunade-san. Dan perlahan air mata itu mengalir, menuruni tiap lekuk wajah Hinata yang cantik dan membasahi pipi gadis itu.
~.~.~.~.~.~
Pagi tanggal 27 Desember, hari yang dingin tetapi tetap tak menyurutkan semangat si jabrik kita untuk melangkah keluar rumahnya. Menuju Konoha Gakuen dengan menenteng gitar kesayangannya. Jejak-jejak langkahnya terlihat tertinggal pada tumpukan salju di jalan. Hembusan nafasnya beruap ketika bertemu udara yang dingin. Naruto tetap berjalan dengan semangat. Ini hari tantangan itu. Masih kira-kira 5/8 hari lagi dari total 1 hari tantangannya. Kecil.
~.~.~.~.~.~
"Woi Naru!" Pemuda berambut cepak hitam dengan tato segitiga terbalik warna merah menepuk bahu Naruto yang sedang melamun memandang ke luar jendela ruang latihan. Mereka sedang berlatih untuk festival budaya.
"Kanapa kau seperti ayam mau di sembelih?" Lanjut Kiba dengan heran. Tak biasanya biang onar satu ini diam saja.
"Hnn.." Naruto hanya menyahut malas.
"Widih.. Overdosis yak?" Kiba geleng-geleng kepala.
"Hnnn.." Naruto tetap saja hanya ber-hnn ria.
"Ckckck~ Error yak?" Kiba mendecak kagum.
"Hn" Belum sempat Naruto menyelesaikan sahutannya, tiba-tiba Sasuke menyeretnya.
"Ikut aku Dobe."
Naruto hanya mengikuti langkah Sasuke dalam diam. Sasuke sendiri tak ayal juga heran, tak biasanya biang ribut nomor satu ini diam.
"Kenapa kau Dobe?"
"Hnn.."
"Ada masalah?"
"Hnn.."
"Woi! Jawab pertanyaanku. Jangan cuma copas trademark Hnn!" Akhirnya Sasuke putus kesabaran juga. Naruto melihat mata Sasuke sekilas.
"Susah ternyata hidup tanpa dia." Itulah gumaman yang muncul dari mulut Naruto. Cukup pelan tapi masih bisa tertangkap oleh indera seorang Uchiha.
"Hinata?" Sasuke mengangkat alisnya. Sasuke berusaha bersikap acuh, tak ingin ia dipergoki sedang memperhatikan si rival abadinya itu.
Naruto menatap Sasuke dalam. "Ya." Kemudian dia mengalihkan pandangannya lagi.
"Oh. Bukannya ini hari.." Belum selesai Sasuke dengan kalimatnya, tiba-tiba Naruto berteriak dan membungkam mulutnya.
"Stop! Aku tahu!" Tiba-tiba Naruto bersemangat dan langsung saja ia berlari mengambil tas dan keluar gakuen.
Sasuke terbengong. Tadi itu angin?
~.~.~.~.~.~
Saat itu cuaca sudah semakin dingin saja. 10 derajat. Yah.. terpaksa sudah acara di luar harus dibatalkan oleh sebagian besar warga Konoha. Termasuk Naruto, yang sebenarnya hari ini ingin memberi kejutan untuk Hinata di taman, yah.. tapi apa boleh buat daripada demam musim dingin Hinata kambuh lagi.
Ini hari ulang tahun Hinata, Naruto ingat itu. (Yah.. gara-gara si Teme juga sih tadi.)Sebenarnya kini di saku matelnya telah tersimpan rapi hadiah kecil. Isinya? Rahasia. Kurang beberapa jam lagi. Masih lama.. Naruto kini terbengong di sudut taman. Memandangi apapun yang bisa dipandang. Berusaha menghabiskan sisa waktu tantangannya. Hp-nya sengaja dimatikan agar ia tak tergoda untuk menghubungi Hinata. Dan.. sempurnalah dia bosan. Bosan tingkat Dewa.
Bahkan sampai senja bergelayut di langit taman itu Naruto tetap terdiam entah apa tadi yang ia pikirkan. Yah, tanpa terasa waktu berlalu begitu saja. Sampai ia disadarkan oleh tepukan seseorang, barulah Naruto kembali sadar.
"Aaa.." Naruto terkejut. "Jiraiya-sensei.." Dengan takjub Naruto memandang Jiraiya, dia sudah lebih dari tiga tahun tak bertemu petapa genit itu.
"Hhaha.. Rupanya kau masih mengenaliku." Jiraiya terkekeh.
"Hehehe."Naruto menatap Jiraiya, ada yang aneh dengan senseinya itu. Pakaian hitam?
"Nee.. Siapa yang meninggal sensei?" Naruto terheran-heran. Dia tak mendengar berita duka apapun hari ini.
"Ah, salah satu clan Hyuuga. Aku lupa siapa." Jiraiya menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. 'Gawat, pikunku sudah mulai parah!'
"Souka." Naruto mengangguk-angguk. Yang terpikir olehnya sekarang adalah Hinata. Jangan-jangan yang meninggal Neji? Atau Paman Hiashi? Atau Hanabi? Ahh.. Yang manapun sepertinya Naruto harus segera ke sana. Hinata pasti sedang sedih.
"Jam berapa sekarang sensei?" Segera saja Naruto bertanya jam.
"Tujuh.. Yah kurang lebih lah. Kenapa?"
'Siplah. Sudah lebih dari waktunya.' Pikir Naruto cepat. Dia harus tiba ke sana dengan cepat. Naruto segera bangkit dan berjalan.
"Ayo sensei" Naruto bekata singkat, padat, dan tegas.
"Ke mana?" Jiraiya yang masih duduk di bangku taman menaikkan sebelah alisnya. Kenapa anak ini?
"Kediaman Hyuuga. Ke mana lagi?" Naruto tak sabar ingin segera ke sana.
"Eh? Kau duluan sajalah. Aku masih capek." Jiraiya menolak dan memilih duduk lebih lama lagi. Penyakit orangtua: cepat lelah. *author dirasengan*
"Ok." Narutopun segera melangkahkan kakinya ke luar taman, Perlahan tempo jalannya naik seiring semakin tak sabar dirinya bertemu Hinata. Sudah tepat sehari. 24 jam. Dia memasukkan tangannya dan menggenggam erat kotak kecil untuk Hinata itu. Tak sabar rasanya ingin menyampaikannya, dia harap hal itu bisa mengurangi kesedihan Hinata nanti.
~.~.~.~.~.~
Benar ternyata apa kata si petapa mesum itu. Kediaman keluarga Hyuuga terlihat cukup ramai, tentu saja dengan dominasi warna hitam, mati.
Naruto segera masuk mencari keluarga Hyuuga yang ia bisa temui untuk menanyakan di mana Hinata. Di depan tadi, ia bertemu Hiashi. Kemudian, baru saja dia bertemu Hanabi. Jadi kemungkinan terakhir Neji. Tak lama kemudian ia bertemu ibunya Hinata, ah, Naruto lupa yang satu itu. Kemudian Naruto mencari lagi, ia bertemu Neji. 'Eh?'. Ya, dia bertemu Neji yang menatap Naruto dengan kasihan.
'Tunggu dulu. Clan Hyuuga hanya mereka kan? Hinata, adiknya, Neji, ayah, dan ibunya kan? Lalu.. Siapa yang…' Naruto butuh waktu yang cukup lama untuk menyadarinya, tepat saat Neji menepuk kedua bahunya pelan dan berkata.
"Maaf Naruto, Aku sudah berusaha menghubungimu. Tapi Kau seperti menghilang begitu saja dari sekolah."
Menghilang? Waktu dia mencari hadiah itu kah yang dimaksud Neji?
"Ku harap kau tidak membenci Hinata karena tak mengatakannya padamu."
Mengatakan apa?
"Ini. Surat Hinata untukmu."
Surat?
"Dia bilang untuk memberikannya padamu jika kau datang lebih dari jam tujuh."
Tantangan itu?
"Kau tahu. Dia sangat mencintaimu hingga saat terakhirnya."
Terakhir?
Saat Terakhir?
KAU BERCANDA!
Saat itu juga aku menyadarinya, saat menoleh ke dalam ruangan. Aku melihat wajah Hinata dalam bingkai. Terpasang di sana, di atas altar yang dipenuhi bunga dan dupa. Hinata meninggal.
~.~.~.~.~.~
Dominasi warna coklat muda kini berpadu indah dengan semburat merah cahaya fajar. Pukul 05.00 di taman kota Konohagakure. Pohon-pohon saga yang menguning, menggugurkan daunnya pagi itu indah terlihat tertiup angin. Daun-daunnya menari-nari di udara sebelum jatuh mencium bumi.
Di satu sudut, masih di sudut yang sama. Orang itu duduk terdiam menyambut pagi. Di temani secangkir kopi panas di bangku sebelahnya. Pria itu memakai mantel tebal, dengan syal biru kehitaman menjuntai di lehernya. Rambutnya yang kuning terlihat menjadi orange muda ketika tertimpa merahnya cahaya fajar. Uzumaki Naruto, itulah nama yang tertulis di mantelnya.
Naruto menengadah, sesekali melihat sekilas ke arah jamnya. 05.49. Waktunya untuk beranjak tiba. Hari ini ada meeting penting dengan orang Suna, dia tak boleh terlambat. Diteguknya kopi panas itu sampai habis. Dilontarkannya gelasnya yang kosong ke tempat sampah. "Plukk.." masuk.
Selanjutnya, beranjak. Ahh, tapi sebelum beranjak gerakannya terhenti. Sesuatu jatuh di atas tangannya. Selembar daun yang belum seluruhnya menguning. Daerah hijau tak bercela, kontras dengan warna coklat kekuningan. Naruto agak terkejut. Dia bergumam pelan, "Sama."
Naruto tersenyum memungut daun itu dari tangannya, kemudian menyimpannya dengan hati-hati disakunya.
Alarm jamnya pun berbunyi memecah keheningan. Segeralah ia berjalan keluar taman, berhenti sebentar di gerbangnya dan memandang bangku yang tadi didudukinya dari sana. "Jaa.. Na-chan"
Kemudian dia pergi, ke tempat rutinitasnya.
~.~.~.~.~.~
Naruto membuka ruang kerjanya. Melepas mantel dan menggantungnya. Berjalan lurus ke arah mejanya, melewatinya dan berhenti di sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di situ terlihat berbagai benda pribadi. Ada beberapa figura, kelender yang berbeda dari yang lain. Kau tahu, perbedaannya? Figura itu selalu terbalik, menyembunyikan foto-foto gadis indigo berambut panjang dan beberapa fotonya dengan orang yang saat ini sendang mengangkat kalender itu sendiri. Sementara kalendernya, penuh dengan coretan merah, tertulis angka pada setiap tanggalnya, dan kali ini dia mencoret dan membubuhkan lagi satu tanda : 1705. Sempurnalah angka merah itu tertulis. Selesai dengan tandanya di kalender, dia mengambil sesuatu dari kantongnya, selembar daun yang ditemukannya. Dia membuka laci kecilnya dan meletakkan daun itu di sana, tepat berdampingan dengan daun yang hampir sama, di atas sebuah kertas bertinta sebuah tulisan tangan.
"Naruto-kun, kamu berhasil. Bisakah Naruto-kun lakukan itu setiap hari tanpa Hinata? Hinata akan selalu mencintai Naruto-kun."
~.~.~.~.~.OwariMashou.~.~.~.~.~